Karimunjawa, Pulau yang Selalu Bikin Jatuh Cinta
Siapa yang tidak kenal Karimunjawa di Jawa Tengah? Jernihnya air laut,
awan yang biru, pantai berpasir putih, dan biota bawah lautnya tak hanya
enak untuk dipandang. Pulau ini sukses membuat tamunya jatuh cinta.
Kabar
akan keindahan panorama alam Karimunjawa di Jawa Tengah sudah terdengar
ke telinga saya. Pemandangan seperti pantai, pasir putih, terumbu
karang, rumput laut, biota laut yang beraneka ragam, dan hutan mangrove
di sini bukanlah isapan jempol belaka. Karimunjawa memiliki 27 Pulau. 4
Pulau berpenghuni dan sisanya adalah pulau kosong dengan keanekaragaman
karakternya masing-masing.
Saya tahu tentang keindahan alam Karimunjawa dari internet dan beberapa teman yang sudah pergi ke sana.
Tanpa pikir panjang, saya ajak seorang sahabat untuk ikut berangkat ke
Karimunjawa tanpa ada persiapan yang lengkap. Inilah yang membuat
perjalanan kami seru.
Kita berangkat menuju Karimunjawa dengan
menggunakan pesawat. Setelah itu, kami langsung menuju Pelabuhan
Kartini, Jepara untuk menyeberang dengan kapal cepat ke Karimunjawa.
Karena memang keberangkatan yang mendadak, kami tidak dapat tempat yang
nyaman, melainkan hanya mendapatkan additional seats berupa kursi
plastik dan duduk berjemur di dek kapal bersama para backpaker lain.
Mereka berasal dari dalam dan luar negeri.
Kurang lebih pukul
16.00 WIB kami sampai di Karimunjawa. Kami langsung check in di hotel
terdekat dari pelabuhan tempat kapal bersandar. Escape Hotel tujuan
kami. Hotel ini murah dan bersih dengan tarif Rp 350.000 per malam
berfasilitas AC dan air panas.
Karena datang untuk kebutuhan
survey, kami tak membuang waktu. Kami langsung menuju Pelabuhan Rakyat
untuk mengabadikan sunset Karimunjawa. Kami share semua cerita kami dari
sebelum berangkat sampai kami pulang di sosial media Path, Instagram
dan Twitter lengkap dengan fotonya. Asyiknya, Karimunjawa punya sinyal
telepon seluler yang memadai untuk melakukan hal tersebut.
Hari
pertama ditutup dengan sunset yang begitu indah dari Pelabuhan Rakyat Karimunjawa. Setelah itu, kami kembali ke hotel, makan malam dan
istirahat.
Hari ke-2, pukul 4.30 WIB kami sudah bersiap-siap
untuk mengejar sunrise di Pantai Nirwana Karimunjawa. Selanjutnya
melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu menuju Pulau Parang.
Pulau Parang merupakan salah satu pulau yang terjauh dari Karimunjawa.
Dengan menggunakan perahu yang kami sewa, perjalanan ini memakan waktu
sampai dengan 3,5 jam untuk sampai di sana. Disebut Pulau Parang karena
bentuknya dari kejauhan yang seperti parang.
Pulau Parang sudah
dijelajahi, kami menuju pulau berikutnya, yaitu Pulau Menjangan Besar
dan Pulau Menjangan Kecil. Di sini kembali kita mengambil beberapa foto
dan share lagi ke sosial media. Perjalanan hari ke-2 pun ditutup dengan
sunset di Pulau Gelam, selanjutnya pulang kembali ke hotel.
Kalau
hari ke-2 kita habiskan dengan menggunakan transportasi air, hari ke-3
kita menyusuri Kepulauan Karimunjawa dengan menggunakan mobil sewaan.
Maklum mobil ini sudah cukup tua. Jadi saat tugasnya belum selesai
mengantarkan kami, mobil tersebut sudah mogok dan kami pun harus bantu
dorong sebanyak 2 kali.
Hutan mangrove adalah tujuan terakhir
kami. Kami susuri hutan mangroove sampai kami turun di perairan dangkal
sekitar hutan mangroove dan berjalan jauh mendekati perairan yang cukup
dalam. Setelah semuanya selesai, kami pun langsung diantarkan segera ke
hotel dan mandi kilat untuk mengejar jadwal kapal yang maju 1 jam dari
informasi yang kami dapatkan sebelumnya.
Untungnya kita tidak
terlambat dan sampai di Pelabuhan Kartini Jepara dengan selamat.
Selanjutnya kami segera menuju bandara, makan malam dan kembali di
Jakarta. Terima kasih Tour Karimunjawa Island karena sudah memberikan pengalaman
yang sangat indah. Kita jatuh cinta dengan pemandanganmu.